Senin, 24 Oktober 2011

Bayi di dalam peti kayu

(cerita favorit 11)

            Fir’aun sangat marah dan geram! Ahli nujumnya (seorang yang meramalkan peristiwa yang akan terjadi di masa depan) baru saja menyampaikan kepadanya bahwa seorang bayi akan dilahirkan menjadi raja Mesir dan mengambil alih kedudukan Fir’aun.
            Fir’aun member perintah kepada bala tentaranya untuk membunuh semua bayi yang terlahir di tanah Mesir.
            Ibunda Nabi Musa as merasa sangat cemas. Beliau akan segera melahirkan seorang bayi dan berdoa kepada Allah Swt agar melindungi keselamatan bayinya.
            Ketika Nabi Musa as lahir, ibundanya pergi ke tukang kayu dan meminta dibuatkan sebuah peti yang kedap air. Tukang kayu membuatkannya sebuah peti dari kayu dan diberi lapisan sehingga air tidak bisa merembes kedalam. Ibunda Musa meletakkan Nabi Musa as ke dalam peti dan membiarkannya terapung di sungai. Beliau tahu bahwa Allah akan melindungi keselamatan bayinya karena Dia telah kepadanya.
            Istri Fir’aun, Sayidah Asiya, menemukan peti kayu itu. Ketika membukanya, dia melihat seorang bayi yang paling cantik yang pernah ia lihat selama ini. Dia tidak memiliki anak dari dirinya sendiri lalu meminta Fir’aun agar dia dapat memelihara bayi itu seperti anaknya sendiri. Fir’aun menyetujuinya.
            Namun bayi itu tidak mau menyusu kepada siapapun.
            Saudara perempuan Nabi Musa as memperhatikan semua ini. Dia mendatangi Sayidah Asiya dan berkata bahwa dia mengenal seseorang yang mengetahui dengan baik seluk-beluk anak-anak. Sayidah Asiaya setuju untuk menghadirkan orang itu. Saudara perempuan Nabi Musa as kembali kepada ibunya dan membawanya kepada Sayidah Asiya. Begitu melihat ibundanya, Nabi Musa as langsung menyusu kepadanya. Sayidah asiya memintanya untuk merawat bayi itu.
            Allah telah menyelamatkan Nabi Musa as. Dia dibesarkan di istana Fir’aun dengan perawatan ibundanya sendiri. []

0 komentar:

Posting Komentar