Jumat, 14 Oktober 2011

Kerinduan

(Anies)



Dikala masa yang terlewati
Kan ku kenang segala yang terjadi
Aku selalu mengingat masa itu
Masa saat aku bersamamu

Jalan hidup yang berbeda
Membuatku sangat tersiksa 
Walau kini kau jauh dariku
Tapi aku tetap mengenangmu

Kita pilih jalan kehidupan 
Dengan semangat penuh harapan 
Dikala jiwa ini dalam kerinduan
Hati menangis tak tertahan

Sahabat kaulah pelipur lara 
Dikala hati ini berduka 
Kau hibur hatiku sepenuhnya 
Sahabat engkaulah segala-galanya...

Ketika itu... (3)

(M. Ahmad)



Laksana langit dan bumi
Mereka saling melengkapi 
Tiada budi pekerti dalam insani
Apalah arti hidup ini

Cantik dan harta bukanlah idaman 
Ia kan sirna dalam kehidupan
Tenggelam dalam pergantian zaman 
Hilang tak dapat diharapkan

Tampan rupawan tak jadi ukuran 
Harta pun tak di idamkan 
Hanya budi pekerti yang diharapkan 
Walaupun tertimbun seribu zaman 

Tiada manis yang sempurna 
Hamba pun manusia biasa
Penuh salah dan lupa 
Dari semua karunia-Nya 

Tapi hamba mencoba berusaha
Jadi insan yang sempurna 
Tuk dapat kasih sayang-Nya
Hidup dan mati terkenang
Akan pribadi luhur budi pekertinya 

Ketika itu... (2)

(M. Ahmad)



Dibawah rembulan yang bersinar
Desiran angin malam menggebu sukma
Menerjang semua kesunyian malam
Dibawah cahaya sang rembulan
Tersipu malu dibalik awan malam

Wahai sang bintang... 
Yang bersinar menghiasi kegelapan malam
Menghapus rasa rindu sang rembulan
Menemani di kegelapan sang lentera

Hembusan angin berlantunkan syair kehidupan 
Menghunus sang pujangga hati
Diatas sajadah merah...
Wahai sang pujangga 
Lantunkanlah syair-syair hidupmu
Hiasilah lentera yang padam di hati 

Bangkit dengan indahnya sang surya 
Yang bersinar diufuk timur 
Menghiasi indahnya dunia yang fana
Bersimpuh sajadah merah sujud malam
Mengharap ridho ilahi Robbii... 

Ketika itu... (1)

(M. Ahmad)




Ketika sang angin berhembus kedalam sukma
Gemetar seluruh raga dalam angan-angan
Rasa bersalah terbayang dalam jiwa
Karena keterbatasan perasaan tuk memahaminya
Kesalahfahaman penafsiran makna

Jika hamba dapat memetik satu bintang
Yang berbaris dalam hiasan malam
Akan hamba berikan pada sang insan 
Sebagai maaf atas kesalahan 
Tuk menghiasi sekaligus mewarnai penafsiran

Jikalau sang insan tak menerimanya
Akan ku kirimkan syair-syair cinta 
Tuk meluluhkan tembok besar dalam Qolbunya
Yang terkunci dan berpenjaga 1000 malaikat 
Tuk menerima maaf dariku