Senin, 21 November 2011

Namun Allah Swt membuatku melakukan itu…

(cerita favorit 17)


            Dia adalah murid Imam Ja’far Shadiq.

            Suatu hari, dia menyampaikan kepada teman-temannya tentang berbagai hal yang tidak dia percaya, padahal Imam Ja’far telah mengajarkannya.

            Hal itu adalah:

            Setan akan masuk ke dalam neraka. Bagaimana hal ini bisa terjadi sementara setan terbuat dari api. Jadi, bagaimana mungkin api membakar api?

            Allah Swt tidak dapat dilihat. Bagaimana mungkin kita tidak dapat melihat Allah Swt semenrata kita dapat melihat segala sesustu yang ada. Orang ini percaya bahwa kita dapat melihat Allah Swt pada hari Kiamat saat menyambut kedatangan orang-orang ke dalam surga.

            Setiap orang bertanggung jawab atas setiap perbuatan mereka sendiri. Padahal, kata orang ini, Allah-lah yang membuat manusia melakukan sesuatu.

            Ketika mendengar apa yang dikatakan orang tersebut, Bahlul (seorang sahabat Imam Ja’far yang berpura-pura gila) mengambil sebongkah tanah liat yang keras dan melemparkannya ke kening orang itu. Karenanya, Bahlul pun ditangkap dan dibawa ke hadapan Khalifah.

            Baik orang itu maupun Bahlul hadir di persidangan. Orang itu ditanya tentang apa yang dia tuntut terhadap Bahlul.

            Dia menjawab, “Kepalaku luka akibat sebongkah tanah liat keras yang dilemparkannya.”

            Bahlul berkata, “Perlihatkan padaku rasa sakitnya!”

            Orang itu berkata, “bagaimana mungkin aku bisa memperlihatkan padamu rasa sakit yang tidak bisa dilihat dengan mata?”

            “Tetapi engkau sendiri yang mengatakan kepada teman-temanmu bahwa yang ada harus bisa dilihat dengan mata.”

            Bahlul meneruskan, “Dan sebongkah tanah liat keras yang membuatmu luka juga tidak benar karena, menurut kepercayaanmu, bagaimana mungkin sesuatu yang terbuat dari tanah bisa menyebabkan rasa sakit kepada manusia yang juga terbuat dari tanah.”

            “Engkau juga mengatakan kepada teman-temanmu bahwa Allah-lah yang membuat seseorang melakukan sesuatu. Jadi, mengapa engkau menuntutku?”

           Orang itu menarik kembali kasusnya dan berjalan keluar dari pengadilan karena tidak dapat menjawab Bahlul. []

0 komentar:

Posting Komentar