Selasa, 22 November 2011

JAHE (zanjabil)


Jahe yang nama ilmiahnya Zingiber officinale sudah taka sing lagi bagi kita, baik sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan. Begitu akrabnya, sehingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi jahe. Nama-nama daerah bagi jahe tersebut antara lain halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatra Barat), Jahi (Lampung), jae (Jawa), jahe (Sunda), jhai (Madura), pase (Bugis), lali (Irian).
Kandungan Rimpang Jahe
          Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harumjahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Minyak atsiri dapat diperoleh atau diisolsi dengan destilasi uap dari rhizome jahe kering. Ekstrak minyak jahe berbentuk cairan kental berwarna kehijauan sampai kuning, berbau harum tetapi tidak memiliki komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe kering sekitar 1-3 persen. Kemponen utama minyak atsiri yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol.
          Oleoresin jahe banyak mengandung komponen pembentuk rasa pedas yang tidak menguap. Komponen didalamnya terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol, minnyak atsiri dan resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol.
Khasiat Jahe
       Sejak dulu jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu dapur dan aneka keperluan lainnya. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan.
         Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena terangsangnya selaput lender perut besar dan usus oleh minyak atsiri yang dikeluarkan rimpang jahe.
          Minyak jahe berisi gingerol yan berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil muda. Juga rasannya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung. Dalam pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati salesma, batuk, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti arthritis. Jahe juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat.
          Pembersihan modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain:
1. Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormone adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih capat, lancer dan memperingan kerja jantung memompa darah.
2. Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol.
3. Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabok perjalanan.
4. Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
5. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas didalam tubuh.
Jahe sebagai Obat Praktis
          Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde (kalo minum wedang jeruk pake jahe rasanya gimana ea…? Ga’ nyambung banget deh, hehehe…), mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe pada masakan, seperti soto, semur, atau rendang.
          Daun jahe juga berkhasiat, antara lain dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikkan ke wajah orang yang sedang menggigil. Sedangkan rimpangnya ditumbuk dan direbus dalam air mendidih selama lebih kurang setengah jam, kemudian airnyadapat diminum sebagai obat untuk memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam.
          Untuk mengobati rematik, siapkan 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut diatas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Temple tumbukan jahe pada bagian tubuh yang rematik.
          Jahe juga dapat digunakan untuk mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
          Rimpang tumbuk juga dapat dipakai sebagai obat gosok pada penyakit gatal karena sengatan serangga, sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah).
          Ramuan: Ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus. Minum tiga kali sehari.
Mencegah mabuk kendaraan. Ramuan: Ambil jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan.
          Terkilir. Ramuan:Ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.
          Bercak putih pada kulit karena kehilangan pigmen (Vitiligo). Ramuan: Ambil 30 gram jahe, cuci bersih lalu dijus. Balurkan jus pada kulit yang menderita vitiligo tersebut.
          Terserang cacing gelang. Ramuan: Ambil 60 gram jahe segar lalu cuci bersih. Lumatkan, campur dengan segelas air. Saring dan tambahkan madu satu sendok makan. Minum ramuan ini tiga kali sehari.
          Membuat payudara menjadi montok dan berisi. Ramuan: masukkan dua ruas jahe segar yang telah dikupas kulitnya ke dalam segelas susu murni yang panas. Tambahkan gula satu sendok the. Minumlah menjelang tidur malam setiap hari. []

0 komentar:

Posting Komentar