Sabtu, 15 Oktober 2011

Kepercayaan masyarakat Indonesia


Kepercayaan mempunyai beberapa arti, yaitu:
1.   Iman kepada Agama.
2.   Anggapan atau keyakinan bahwa benar sungguh ada, misalnya kepada dewa-dewa dan orang-orang halus.
3.   Dianggap benar dan jujur, misalnya orang kepercayaan.
4.   Setuju kepada kebijaksanaan pemerintah atau pengurus.
Kepercayaan menurut istilah ialah keyakinan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa di luar agama atau tidak termasuk ke dalam agama.
Masyarakat artinya pergaulan hidup manusia (sehimpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan peraturan tertentu.
          Untuk mengetahui daras-dasar dan unsur-unsur yang melahirkan kepercayaan masyarakat Indonesia pada umumnya, lebih dulu kita harus mengetahui kepercayaan-kepercayaan rakyat dan agama rakyat Indonesia sejak zaman purbakala ialah Animisme, sedang agama rakyat Indonesia yang diakui oleh berdasarkan Undang-undang no. 5/1969 yaitu: agama-agama Hindu, Budha, Islam, Katolik dan Protestan.

@ KEPERCAYAAN ANIMISME
Kata Animisme berasal dari bahasa Latin anima, yang artinya nyawa (ruh).
          Tylor, orang yang pertama mempelajari alam ruh pada bangsa-bangsa yang masih primitive (sederhana), berpendapat bahwa animism ialah kepercayaan adanya ruh (nyawa) pada benda-benda, batu-batu, kayu-kayu, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia dan makhluk-makhluk lain yang terdapat di dunia. Kepercayaan ini kebalikannya dari kepercayaan materialism (dahriyah) atau kebendaan.   
          Dalam penyembahan, suku-suku bangsa Indonesia kita mengenal beberapa unsur:
1. Kepercayan kepada serba ruh atau zat ruh, suatu tinjauan dubia yang berjenis panteistis dimana segala makhluk dianggap ditempati ruh atau zat ruh atau kekuatan hidup yang sama, yang terdapat pada manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan.
2. Kepercayaan kepada ruh pribadi manusia yang setelah manusia mati, ruhnya masih hidup dalam alam ruh, yang dilayani dan dipuja oleh kaum kerabatnya yang ditinggalkannya.
3. Pemujaan kepada makhluk dan dewa, kepercayaan dan adanya pemujaan terhadap makhluk-makhluk dan dewa-dewa, yang dipandang penjelmaan dari kekuatan-kekuatan alam.

@  HINDUISME
Hinduisme suatu sebutan yang mencakup agama bangsa India dalam lembaga-lembaga yang didasarkan kepadanya. Dalam arti yang dimaksudkan masa ketiga dari pertumbuhan (perkembangan) agama Hindu Brahma, seperti penguraiannya terdapat dalam Mahabarata dan Ramayana, dalam Purana dan Darmasastra dari Manu, Yadnyawalka dan sebagainya. Yang terpenting golongan Wisnu dan Siwa sekalipun terdapat perbedaan paham akan anggapan dogmatis mengenai perbedaan pengertian Tuhan, terdapatlah suatu kata sepakat antara mereka yang beragama Hindu, bahwa mereka mengakui ajaran perpindahan ruh atau kelahiran kembali. Menurut ajaran itu ruh manusia adalah sebagian (percikan) dari Zat Ketuhanan yang meliputi seluruh alam dan tak dapat mencapai kebahagiaan tertinggi yaitu kesadaran bahwa ruh manusia itu bersatu dengan Zat Tuhan. Selama kesadaran pada manusia itu belum terbuka, ruh itu tetap terletak pada badan, dan jika manusia itu meninggal dunia, ruh yang tidak dibebaskan oleh kebenaran akan mengambil bentuk badan lain, ia lahir kembali setelah ia diganjar (diberi balasan) tempat yang enak sesuai dengan perbuatan-perbuatan baik yang dilakukannya di dunia, atau dihukum dalam neraka selama suatu jangka waktu seimbang dengan perbuatan-perbuatan jahat yang dilakukannya di dunia. Setelah lampau waktu tersebut lahirlah kembali ruh dari orang yang baik dalam keadaan yang lebih baik dari keadaan hidup semula, ruh yang belakangan ini jika ia tidak memperbaiki dirinya lambat laun akan turun martabatnya di antara barisan-barisan makhluk, sehingga akhirnya ia menjadi tumbuh-tumbuhan atau batu. Begitupula sebaliknya bagi mereka yang selalu berusaha ke tingkat yang lebih tinggi. Tingkat tertinggi yang dapat dicapai manusia ialah keleburan-keleburan atau penyatuan kembali dengan Maha-Brahma dan hal ini hanya dapat dicapai dengan pengetahuan yang penuh akan kebenaran sejati. Jika manusia telah mencapai tingkat tersebut ia tidak akan kembali dan ia dibebaskan dari sengsara, yakni lingkaran peredaran hidup.
Kepercayaan akan kelahiarn kembali itu sudah terdapat pada zaman Brahma yang lebih tua yang mendahului Hinduisme, demikian mendalamnya dalam kalbu bangsa India, sehingga dapat mempengaruhi pula golongan Budha.

@ AGAMA BUDHA
          Agama Budha lahir dari perkembangan agama Hindu dalam masa ketiga. Terutama dalam kehidupan Syramana timbullah bermacam-macam filsafat, yang memecah Hindu Weda dalam bermaca-macam mazhab, yang dasar pikirannya makin lama makin jauh dari dasar Weda. Mazhab-mazhab tumbuh karena tidak puas terhadap cara-cara lama serta hakikat penyembuhan, yang dilakukan hanya untuk mementingkan jasmani (nafsu). Salah satu dari tunas perkembangan itu tumbuh menjadi mazhab baru, yang akhirnya menjadi agama Budha. Filsuf dari agama baru ini adalah Sidharta Gautama, yang mula-mula mengajarkan paham baru ini sebagai guru, tapi sesudah itu dianggap Budha dan akhirnya ia diyakini sebagai Dewa.
          Ajaran dan keyakinannya adalah:
1. Kenyataan penderitaan; hidup semua makhluk dibumi ialah satu penderitaan.
2. Kenyataan sebab penderitaan; penderitaan ini sebab dari trsna (haus hidup atau levendsdrang­­_bahasa Belanda), yang mengakibatkan tumimbal lair atau reinkarnasi.
3. Kenyataan penyingkiran; jika trsna ditindas atau disingkirkan maka sebab penderitaan akan tersingkir pula, mengakibatkan tumimbal lair akan tersingkir juga.
4. Kenyataan jalan untuk menyingkirkan penderitaan atau jalan untuk menindas trsna, ialah dengan menuju jalan delapan, yaitu ajaran yang benar, tingkah laku yang benar, upajiwa (penghidupan) yang benar, semangat kegiatan yang benar dan semadi yang benar.
          Kenyataan utama, dua, dan tiga, dijelaskan lagi oleh rangkaian dua belas berikut:
1. Kesan yang diperdapat dalam alam ini karena ketidaktahuan atau oleh sebab pengetahuan yang keliru.
2. Kesadaran tumbuh karena kesan.
3. Kesadaran disebabkan oleh alam indera (panca indra).
4. Alam indera itu disebutkan nama-namanya.
5. Yaitu sentuhan dari nama indera (panca indera ditambah dengan batin dan manas).
6. Perasaan timbul karena sentuhan.
7. Perasaan menimbulkan nafsu, kehausan hidup.
8. Materi timbul dari trsna, nafsu atau hasrat (yang dimaksudkan oleh kenyataan kedua).
9. Individu terjadi karena materi.
10. Kelahiran disebabkan karena terjadinya individu.
11. Manusia terjadi karena dilahirkan.
12. Umur, mati, sakit dan segala penderitaan lekat pada hidup manusia karena dilahirkan.
          Dalam ajaran pokok dari Budha ini nyatalah latihan untuk tidak mengindahkan keduniaan, hidup utama dengan latihan menjernihkan jiwa, penuh semadi. Di dalam kepercayaan ini tidak sedikit pun tampak gambaran sesuatu Yang Maha Esa, yang menciptakan, menyelenggarakan, menghancurkan segala yang ada. Sebab itu agama Budha pada tingkatan pertama ini adalah ateis (tidak ber-Tuhan) tetapi ia tidaklah materialistis, bahkan sebalikya ialah idealistis. Selain sifat ateistis, mempercayai pula ketidak-kekalan tiap-tiap makhluk. Senantiasa dalam perubahan. Semua yang dilihat dan dirasakan ialah maya belaka, semuanya bayangan, bukan kebenaran. Tidak ada yang hakiki dalam maya ini. Semuanya kehobongan.

@ AGAMA ISLAM
          Agama terbesar yang telah berkembang didunia ialah agama Islam disamping agama Kristen, Katolik, dan agama-agama besar lainnya. Sekitar tahun 610 s/d 632 Masehi Islam lahir dan dikembangkan oleh Muhammad saw. yang disebut Nabi dan Rasulullah.
          Kepercayaan atau Iman agama Islam bersendikan pada:
1. Percaya adanya Tuhan yang disebut Allah,
2. Percaya adanya malaikat-malaikat Allah,
3. Percaya adanya kitab-kitab Allah,
4. Percaya pada Utusan-utusan (rasul-rasul) Allah,
5. Percaya Kadar baik dan buruk itu semua dari Allah,
6. Percaya kepada Hari Akhir.
          Islam didirikan atas 5 kewajiban, yaitu:
1. Mengucapkan persaksian (Syahadat) bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah;
2. Mendirikan sembahyang lima waktu sehari semalam;
3. Mengeluarkan zakat;
4. Berpuasa pada bulan Ramadhan dan;
5. Pergi haji ke Baitullah kalau kuasa menjalankannya.
          Agama Islam terdapat peraturan-peraturan dan hukum-hukum mengenai perkara yang sebesar-besarnya sampai yang sekecil-kecilnya, seperti tata cara memasuki kamar mandi, pergaulan di dalam rumah tangga, hukum suami-istri, hukum waris, urusan kenegaraan dan sebagainya.
          Nabi Muhammad menyiarkan agama Islam di Mekkah 12 tahun lebih lamanya, segala rintangan yang luar biasa telah ia dapatkan, sehingga beliau akan dibunuh oleh komplotan Abu Jahal. Kemudian terpaksa Nabi Muhammad hijrah (pindah) ke Madinah kurang lebih 10 tahun beliau menyiarkan Islam di Madinah kemudian wafat.
          Sepeninggal Nabi Muhammad, berturut-turut kepemimpinan Islam dipegang oleh Abu Bakar Siddik, Umar, Usman, dan Ali bin Abi Thalib. Keempat sahabat tersebut disebut Khulafa’ur Rasyidin (Khalifah-khalifah yang adil dan jujur). Pemerintahan mereka berakhir pada tahun 40-H atau 662-M.
          Sejak sahabat Ali memegang pemerintahan, mulai timbul perebutan kekuasaan antara sahabat Ali dan sahabat Muawiyah, yang mengakibatkan perpecahan dalam kalangan umat Islam. Golongan yang membenci Ali disebut Khawarij, dan golongan pencinta (fanatik) Ali disebut partai Syi’ah. Dari partai syi’ah ini timbul beberapa golongan antara lain yang disebut golongan Ismailiyah dan ada satu golongn yang mempunyai kepercayaan bahwa dari turunan sahabat ali yang sudah meninggal dikemudian hari akan timbul kembali dengan gelar Imam Mahdi, yang akan menyelamatkan umat manusia dari godaan Dajjal. Menurut riwayat dari golonga Ismailiyah lahirlah golongan Batiniyah yang diantara pemimpinnya bernama Hamdan Carmut, yang mempunyai paham bahwa semua huruf di dalam Al-qur’an, yang menjadi permulaan surat, mempunyai arti rahasia (batin) seperti huruf-huruf: Alif-lam-mim mempunyai makna: Allah Jibril dan Muhammad; golongan Batiniyah dalam masa Daulah Fatimiyah pernah berkuasa di Mesir baik dari golongan Ismailiyah yang mempunyai paham batiniyah maupun dari partai Syi’ah yang mempunyai kepercayaan Imam Mahdi akan turun, aliran tersebut masih terus hidup sampai saat ini.

@ AGAMA KRISTEN PROTESTAN & KATOLIK
          Menurut keterangan di dalam Al-qur’an (kitab suci agama Islam), agama ini pada mulanya bernama agama Nasrani atau Masehi. Nasrani asal kata Nazaret, yaitu nama desa tempat kelahiran Nabi Isa, Nabi agama Al-Masih, suatu sebutan kehormatan khusus Nabi Isa yang dilahirkan tanpa bapak, anak Maryam, di Betlehem (Baitul-Lahmi) negeri Palestina (Syam), sebelum Nabi Muhammad, yaitu Nabi orang-orang Islam yang lahir pada tanggal 20 April 571 Masehi.
          Agama Nasrani dulunya termasuk agama Tauhid (monoteisme), kitabnya disebut Injil, tetapi sesudah Nabi Isa wafat, pada tahun 325 M aqidah (ketuhanan) agama tersebut berubah menjadi syirik (politeisme), dengan adanya sebutan Tuhan Bapak yang ada di surge yang menciptakan alam, dengan segala isinya, Tuhan anak, penebus dosa, dan Rohul Kudus, tempat penyucian. Tuhan itu bersifat tiga tetapi satu yang disebut Trinitas.
          Menurut Prof. Dr. Harun Hadiwijono, Tritunggal (Trinitas) ialah menghindarkan ajaran tersesat dari ajaran Deisme, ajaran yang mengajarkan bahwa Tuhan Allah itu transenden, artinya jauh diatas kita, yang sudah menjadikan dunia itu seolah-oleh tidak memperdulikan lagi pada makhluknya, dan paham Panteisme yang menyatakan Tuhan Allah itu berada di segala sesuatu yang ada. Jadi Tuhan Allah sebagai Bapak memang diatas kita, tetapi sebagai Anak Ia bersama-sama dengan kita, dan sebagai Roh Kudus, Ia berdiam di dalam kita.
          Kitab Injil disebut kitab Bybel yang berisi Perjanjian Lama  dan Perjanjian Baru. Kitab Perjanjian Lama berisi riwayat kejadian langit dan bumi, riwayat Nabi Adam sampai Nabi Yusuf. Kitab ini di dalam Al-qur’an disebut Taurat, yaitu kitab Nabi Musa. Kitab Perjanjian Baru berisi kisah Yesus Kristus, anak Allah yang diutus ke bumi untuk menyelamatkan umat manusia.

0 komentar:

Posting Komentar